Langsung ke konten utama

Manajemen Resiko Dalam Trading

Professortrader.Com ~ Sehebat apapun anda dalam melakukan analisa trading baik fundamental maupun teknikal, tetap saja anda tidak boleh berkata bahwa analisa dijamin tidak akan pernah salah, karena jika sampai anda berkata seperti itu baik terucap di lisan maupun hanya diyakini dalam hati, ingatlah itu menunjukkan bahwa anda benar-benar belum berpengalaman dalam trading.


Tidak ada satupun manusia di dunia ini yang bisa memastikan apa yang akan terjadi beberapa saat lagi, tidak terkecuali kemana arah pergerakan forex, Hanya Tuhan yang bisa memastikan, oleh sebab itulah Manajemen Resiko Dalam Trading harus dipersiapkan, sebagai sarana antisipasi ketika kesalahan prediksi terjadi. Boleh dan sah-sah saja kita meng klaim bahwa signal kita sangat luar biasa, namun anda hanya boleh bilang, sejauh ini belum pernah salah, itu adalah kalimat tersombong maksimal yang boleh anda yakini atau anda sampaikan kepada orang lain. Terjadinya kesalahan pasti ada, sekali lagi Pasti Ada.

Manajemen Resiko Dalam Trading bisa bermacam cara, beda teknik beda Manajemen Resiko, ada beberapa Manajemen Resiko yang paling umum antara lain :

Stop Loss By Pending Order.
Adalah penentuan maksimal kerugian dalam setiap open posisi yang sudah di tetapkan dalam pending order atau pemesanan harga, fitur ini banyak sekali dipakai oleh para trader diseluruh dunia, begitu stoploss ditentukan dan diaktifkan, maka meskipun kita tidak sedang memantau Rekening Trading, maka stoploss otomatis akan menjaga kemungkinan kerugian terlalu besar.

CutLoss By Manual atau Instant Execution.
Adalah penutupan posisi ketika terjadi salah prediksi atau salah arah, ketika masuk posisi dan ternyata salah dan kemudian kita meyakini bahwa kita benar-benar sudah salah arah, kemudian kita menutup posisi dalam kondisi rugi, itulah yang dimaksud dengan CutLoss Manual by Instant Execution.

CutLoss Semua Posisi Berdasarkan Minus Total Equity.
Adalah penutupan semua posisi dengan alasan karena kerugian atau minus sudah menembus batas maksimal toleransi resiko yang sudah kita tentukan, suatu contoh, anda masuk posisi buy dan ternyata harga turun, kemudian anda buy lagi, kemudian harga turun lagi dan saat itu equity anda sudah minus menembus batas maksimal resiko yang sudah anda tentukan, dan akhirnya anda memutuskan untuk menutup semua posisi tanpa memperhitungkan kemungkinan-kemungkinan lain yang bisa terjadi, karena anda berpegang teguh pada pembatasan maksimal resiko kerugian. 

Demikian diatas adalah beberapa contoh Manajemen Resiko Dalam Trading, sebenarnya masih banyak jenis manajemen resiko, namun cukup sampaikan beberapa contoh diatas, dan semoga bermanfaat.